SKOR.id - Pelatih Everton, David Moyes, mengaku cukup menyukai apa yang dilakukan para pemainnya saat lawan Manchester United.Insiden pemukulan berawal pada menit ke-13, kesalahan komunikasi membuat Bruno Fernandes punya peluang mencetak gol, meski tak berbuah jadi gol.Dua pemain yang salah komunikasi tersebut adalah Idrissa Gueye dan Michael Keane.Keduanya lalu terlibat cekcok, sebelum pukulan melayang dari tangan Idrissa Gueye.Wasit yang bertugas tak segan memberi kartu merah, karena aturan larangan bertindak kasar juga berlaku untuk rekan setim.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🚨 FULL CLIP FOR WHAT HAPPENED BETWEEN Michael Keane and Idrissa Gueye <a href="https://t.co/en9G3JVNIl">pic.twitter.com/en9G3JVNIl</a>— KinG £ (@xKGx__) <a href="https://twitter.com/xKGx__/status/1993052018903281826?ref_src=twsrc%5Etfw">November 24, 2025</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Untung saja bagi Everton, mereka mampu mencetak gol melalui Kiernan Dewsbury-Hall pada menit ke-29 yang jadi gol tunggal kemenangan Everton di Old Trafford.Usai laga, David Moyes mengatakan ia cukup menyukai apa yang para pemain tunjukkan."Anda tahu, saya cukup menyukai saat pemain saya bertengkar. Saya mengatakan saya menginginkan mereka jadi pemain yang kuat," ujar Moyes."Saya tak mau mereka menerima begitu saja saat ada rekan setim yang tak bermain baik atau bermain dengan benar. Jika Anda ingin tim pemenang dan kekuatan untuk mendapatkan hasil, Anda butuh pemain yang bertindak seperti itu."Usai laga, Gueye kabarnya meminta maaf di depan rekan-rekan setimnya dan mendapat tepuk tangan dari para pemain Everton.Ia juga meminta maaf di sosial media khususnya untuk rekan setimnya, Michael Keane."Dia cukup dewasa untuk maju dan mengatakan dia membuat kesalahan. Saya menerima permintaan maafnya dan kami semua move on," kata Moyes.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5ahru5ebs5o?si=uUEqu-ZUmntTCQI-" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Usai insiden pemain Everton memukul rekan setim dan dapat kartu merah, pelatih David Moyes justru mengaku senang.

Liga Inggris, premier league, piala fa, piala liga inggris, carabao cup, timnas inggris

Liga Inggris

David Moyes Senang Pemain Everton Pukul Rekan Setim dan Dapat Kartu Merah

SKOR.id - Ruben Amorim siap memulai petualangan baru di kursi panas Manchester United.Pelatih asal Portugal ini akan tampil dalam debutnya sebagai pelatih Manchester United lawan Ipswich Town, Minggu (24/11/2024) pukul 23.30 WIB.Belum genap dua tahun, Manchester United kini kembali memiliki pelatih baru. Sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013 silam, sudah 9 pelatih berbeda mencoba menangani Tim Setan Merah.Dari 9 pelatih tersebut, 6 di antaranya adalah pelatih tetap atau pelatih kepala sedangkan tiga lainnya pelatih sementara (interim).<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Pelatih_Manchester_United_Ruben_Amorim_62ee93256f.jpeg" alt="Pelatih baru Manchester United, Ruben Amorim, (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Pelatih baru Manchester United, Ruben Amorim, menjadi pelatih ketujuh Setan Merah (tidak termasuk interim) setelah kepergian Alex Ferguson. (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Manchester United mengoleksi 7 gelar sepanjang 11 musim tersebut atau rata-rata 0,6 gelar per musimnya. Namun, dari 7 gelar tersebut tidak satu pun trofi Liga Inggris atau Liga Champions.Bandingkan dengan Fergie yang total telah memberikan 38 gelar dari 27 tahun kariernya sebagai pelatih Man United, atau rata-rata 1,4 gelar per musim.Dari 38 gelar tersebut, termasuk 13 gelar Liga Inggris dan 2 gelar Liga Champions. Ya, tentu saja tidak ada yang sebanding dengan Alex Ferguson jika ukurannya adalah gelar di Manchester United.Namun, menarik untuk melihat seberapa jauh pencapaian para penerus Alex Ferguson di Manchester United.Siapa yang lebih baik, trofi apa saja yang telah dimenangkan dari deretan pelatih tersebut setelah era Fergie, lalu berapa rata-rata poin yang diberikan barisan pelatih tersebut?Berikut ini, Skor.id menampilkan 6 pelatih Manchester United setelah era Alex Ferguson dan pencapaiannya di Tim Setan Merah:1. David MoyesDavid Moyes adalah pelatih pertama Man United setelah era Sir Alex Ferguson berakhir. Bahkan, Alex Ferguson sendiri yang merekomendasikan David Moyes kepada manajemen Manchester United.Pilihan kepada David Moyes cukup masuk akal karena sebelum menangani Manchester United, pelatih asal Skotlandia ini telah 10 tahun melatih Everton.David Moyes mengawali tugasnya di Manchester United dengan membawa tim ini juara Community Shield pada Agustus 2013 dengan mengalahkan Wigan, 2-0.Namun, setelah itu, guncangan menghampiri Man United di mana dalam 10 laga awal di Liga Inggris, Manchester United mengalami tiga kekalahan dan hanya meraih 5 kemenangan.David Moyes pun dipecat pada 22 April 2013. Posisinya kemudian digantikan oleh Ryan Giggs sebagai pelatih sementara.Di akhir musim, Manchester United hanya berada di posisi ke-7 klasemen akhir Liga Inggris 2013-2014.<ul><li>Musim: 2013-2014 (hingga April 2014)</li><li>Gelar: 1 Community Shield 2013</li><li>Rata-rata Poin: 1,73</li></ul>2. Louis van GaalManchester United memilih pelatih berpengalaman lainnya: Louis van Gaal. Setelah menangani Timnas Belanda di Piala Dunia 2014, Louis van Gaal pun menerima tantangan ini.Namun, kariernya di Man United hanya dua musim. Manajemen memberikan kepercayaan kepada Louis van Gaal.Musim pertama berakhir di peringkat ke-4 (2014-2015) dan musim kedua di posisi ke-5 (2015-2016).Ya, musim keduanya, Louis van Gaal gagal membawa Manchester United meraih tiket Liga Champions, meski dia telah memberikan satu trofi, Piala FA.<ul><li>Musim: 2014-2015 dan 2015-2016</li><li>Gelar: 1 Piala FA 2015-2016</li><li>Rata-rata Poin: 1,81</li></ul>3. Jose MourinhoSetelah sukses bersama Chelsea, Inter Milan, lalu Real Madrid, Jose Mourinho pun datang ke Manchester United di musim 2016-2017.The Special One berhasil membawa Manchester United meraih tiga gelar: Liga Europa, Piala Liga Inggris, dan Community Shield.Kini, gelar Liga Europa tersebut menjadi satu-satunuya gelar hingga saat ini yang diraih Manchester United setelah era Alex Ferguson.Dari aspek jumlah trofi sepanjang kariernya sebagai pelatih Manchester United (hingga Desember 2018), Jose Mourinho dapat ditempatkan sebagai pelatih yang lebih banyak memberikan gelar.Bahkan, pada 2017-2018, dia berhasil membawa Manchester United ke posisi kedua klasemen akhir Liga Inggris.<ul><li>Musim: 2016-2017, 2017-2018, dan 2018-2019 (hingga Desember 2019)</li><li>Gelar: 3 (Community Shield 2016, Piala Liga Inggris 2016-2017, Liga Europa 2016-2017)</li><li>Rata-rata Poin: 1,97</li></ul><div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Sir Alex Ferguson never lost four games in a row in 26 seasons at Manchester United! 👑 <a href="https://t.co/UMMdAd8J4l">pic.twitter.com/UMMdAd8J4l</a>— Ruben Amorim (@RubenAmorimx) <a href="https://twitter.com/RubenAmorimx/status/1855346034991301071?ref_src=twsrc%5Etfw">November 9, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>4. Ole Gunnar SolskjaerOle Gunnar Solskjaer, mantan bintang Manchester United yang dikenal lewat gol dalam kemenangan dramatis atas Bayern Munchen di Liga Champions 1998-1999.Babby-faced Assassin, merupakan panggilan Ole di masa kariernya karena wajahnya yang terlihat polos namun memiliki naluri "mematikan" untuk lawan.Ole memulai tugasnya sebagai pelatih sementara pada 19 Desember 2018 dan kemudian diangkat sebagai pelatih tetap pada 28 Maret 2019.Ole Gunnar Solskjaer membawa Manchester United meraih posisi ke-3 di 2019-2020, lalu ke posisi kedua di musim 2020-2021, pencapaian yang menyamai Jose Mourinho.Namun sayang, dia tidak dapat memberikan satu trofi pun untuk Manchester United sebagai pelatih. Ole kemudian dipecat pada November 2021.<ul><li>Musim: 2018-2019, 2019-2020, 2020-2021, 2021-2022 (hingga November 2021)</li><li>Gelar: 0</li><li>Rata-rata poin: 1,85</li></ul>5. Ralf Rangnick<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Ralf_Rangnick_85a8471f0c.jpeg" alt="Pelatih Austria di Euro 2024, Ralf Rangnick. (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>Ralf Rangnick pernah melatih Manchester United dengan status pelatih sementara. (Hendy Andika/Skor.id).</figcaption></figure>Ralf Rangnick, pelatih yang datang menggantikan posisi Ole Gunnar Solskjaer. Namun demikian, dia sebenarnya masuk dalam kategori pelatih sementara.Tugasnya dimulai sejak 3 Desember 2021 setelah kursi kepelatihan dari Ole diberikan kepada Michael Carrick sebagai caretaker pada 21 November 2021 hingga 2 Desember 2021.Di akhir musim, Ralf Rangnick membawa Manchester United mengakhiri musim di peringkat ke-6.<ul><li>Musim: 2021-2022 (Desember 2021 hingga Mei 2022)</li><li>Gelar: 0</li><li>Rata-rata poin: 1,45</li></ul>6. Erik ten HagErik ten Hag adalah pelatih terakhir sebelum kedatangan Ruben Amorim. Pelatih terakhir yang dipecat Manchester United.Erik ten Hag datang dengan status sebagai mantan pelatih Ajax Amsterdam, pelatih yang disebut-sebut memiliki kemampuan menciptakan pemain muda menjadi bintang.Target Erik ten Hag adalah membawa Manchester United meraih banyak kemenangan sekaligus juga memperlihatkan permainan yang menarik.Namun, misi tersebut akhirnya gagal. Pada musim pertamanya, dia membawa Manchester United hanya di posisi ketiga.Bahkan di posisi ke-8 pada musim kedua. Dan di musim yang berjalan ini sebelum dia dipecat, Man United ada di peringkat ke-14.Erik ten Hag memberikan dua gelar yaitu Piala Liga dan Piala FA. Bahkan, saat meraih Piala FA, Manchester United mengalahkan rival sekota mereka, Manchester City.Namun, semua itu tidak cukup, khususnya melihat grafik Man United yang menurun di musim 2024-2025 yang berjalan ini.<ul><li>Musim: 2022-2023, 2023-2024, dan 2024-2025 (hingga Oktober 2024)</li><li>Gelar: 2 (Piala Liga Inggris 2022-2023, Piala FA 2023-2024)</li><li>Rata-rata poin: 1,84</li></ul>Melihat dari deretan pencapaian tersebut, Jose Mourinho masih sebagai pelatih dengan rata-rata poin terbaik setelah era Alex Ferguson berakhir.Jose Mourinho juga memberikan tiga trofi, terbanyak di antara enam pelatih tersebut. Sedangkan Erik ten Hag di posisi kedua dengan 2 trofi sementara Louis van Gaal dan David Moyes masing-masing 1 trofi.Pelatih sementara Manchester United:Ryan Giggs (menggantikan David Moyes): 1,75 poin Michael Carrick (menggantikan Ole Gunnar Solskjaer): 2,33 poin Ruud van Nistelrooy (menggantikan Erik ten Hag): 2,5 poin<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/r3f8pRVb1bo?si=qRKPCR-W0d881pNs" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Setelah era Sir Alex Ferguson berakhir, 6 pelatih mencoba membangkitkan Manchester United tapi semuanya gagal, kini giliran Ruben Amorim.

Pencapaian Pelatih Man United setelah Era Fergie, Jose Mourinho yang Terbaik

SKOR.id - Mikel Arteta bisa mengangkat trofi Liga Inggris 2023-2024 malam ini atau Minggu (19/5/20244), ketika Arsenal menghadapi Everton dalam laga yang akan dimulai pada pukul 22.00 WIB.Mikel Arteta nyaris memiliki segalanya untuk mewujudkan misi tersebut: Stadion Emirates, dukungan fans, dan sebuah gol yang membuat Arsenal memiliki selisih gol terbanyak dibandingkan dengan Manchester City asuhan Pep Guardiola.Yang tidak atau belum dimiliki Mikel Arteta adalah kejaiban. Pelatih berusia 42 tahun tersebut membutuhkan keajaiban itu bukan hanya di Stadion Emirates, melainkan juga di Stadion Etihad, di mana rival mereka, Manchester City akan menjamu West Ham United.Keajaiban itu bisa saja datang, yang terlihat tidak mungkin menjadi mungkin. Yang harus dilakukan timnya adalah menang atas Everton, setelah itu takdir yang akan berbicara tentunya.Musim kompetisi Liga Inggris 2023-2024 yang panjang di mana pada musim ini, dia memperlihatkan bahwa Arsenal memiliki mentalitas juara. Bahkan, sebagai pelatih pria asal Spanyol ini berupaya melakukan tugasnya dengan maksimal.Musim ini contohnya, Mikel Arteta tercatat sebagai pelatih pertama dalam sejarah Liga Inggris tidak terkalahkan dalam semusim lawan Pep Guardiola (Man City) dan Jurgen Klopp (Liverpool).Pep dan Klopp adalah dua pelatih besar yang merupakan pelatih top terkini di Liga Inggris. Lawan Pep Guardiola contohnya. Pada pertemuan pertama di pekan ke-8, dia membawa Arsenal menang 1-0 atas Manchester City.Sedangkan di pertemuan kedua, The Gunners imbang 0-0. Menghadapi Jurgen Klopp, dia membawa Arsenal imbang 1-1 di pertemuan pertama pada pekan ke-18.Sedangkan di pertemuan kedua, Arsenal menang 3-1 atas Liverpool. Hasil tersebut juga membuat Mikel Arteta membawa Arsenal tidak terkalahkan menghadapi tim berstatus The Big Six.Di antaranya menang atas Manchester United atau ketika menggulung Chelsea dengan skor 5-0.Kemenangan atas Manchester United, 1-0, pada 12 Mei lalu, membuatnya mencatat kemenangan ke-27 musim ini, jumlah kemenangan terbanyak dalam sejarah Arsenal dalam satu musim Liga Inggris. Rekor.Dari aspek pemain, Mikel Arteta membentuk Bukayo Saka menjadi pemain yang lebih produktif.Dengan 16 gol yang diciptakan bintang Timnas Inggris ini pada 2023-2024 di Liga Inggris, telah melewati rekor terbaik sang pemain dalam satu musim (14 gol pada 2022-2023).Bukayo Saka pun memiliki kondisi lebih baik untuk Timnas Inggris di ajang Euro 2024 nanti. Dia juga jeli melihat potensi dari kiper asal Spanyol, David Raya, pemain pinjaman dari Brentford.Mikel Arteta dinilai juga mampu memaksimalkan pembelian termahal The Gunners musim ini, Declan Rice, sebagai gelandang penyeimbang permainan. Atau tetap memberikan peran false 9 kepada Kai Havertz.Namun, semua itu tentu saja akan semakin sempurna dengan sebuah trofi: trofi Liga Inggris 2023-2024. Peluangnya mewujudkan misi tersebut sangat sulit, namun bukan tidak mungkin tentunya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Pelatih_West_Ham_David_Moyes_dan_pelatih_Man_City_Pep_Guardiola_M_Yusuf_Skor_id_1ce4ccccc4.jpg" alt="Pelatih West Ham David Moyes (kiri) memiliki strategi dan taktik yang kontras dengan pelatih Man City Pep Guardiola. Keduanya akan bertemu Sabtu (16/9/2023) malam ini dalam lanjutan Liga Inggris 2023-2024 (M Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Pelatih West Ham David Moyes (kiri) akan menghadapi Manchester City asuhan Pep Guardiola, Minggu (19/5/2024) malam ini, yang bisa membantu Arsenal juara Liga Inggris 2923-2024. (M Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Berharap kepada David MoyesFans Arsenal akan bertanya-tanya, apakah Mikel Arteta sempat mengontak David Moyes, pelatih West Ham, sebelum laga ini? Keajaiban yang dibutuhkan Mikel Arteta salah satunya memang ada kepada West Ham, tim asuhan David Moyes."David Moyes bagian penting dalam hidup saya," kata Mikel Arteta dalam komentarnya kepada Sky Sports, 17 Mei lalu, terkait laga pekan terakhir di mana West Ham akan menjadi lawan bagi Manchester City.Jika West Ham United mampu mengalahkan Manchester City dan Arsenal menang atas Everton, The Gunners akan juara Liga Inggris 2023-2024."Dia dapat berperan mewujudkan mimpi Arsenal pekan ini jika West Ham juga meraih hasil positif lawan Manchester City," kata Mikel Arteta menambahkan.Momen dengan David Moyes memang spesial bagi Miikel Arteta. David Moyes, yang mewujudkan mimpi Mikel Arteta tampil di Liga Inggris.Momen itu terjadi pada 2005 silam, ketika David Moyes memperkenalkan kepada publik sepak bola Inggris pemain berusia 22 tahun, Mikel Arteta kepada fans Everton.David Moyes membawa Mikel Arteta pada Januari 2005 ke Everton. David Moyes pula yang memberikan debut Mikel Arteta di Liga Inggris,Tepatnya pada 6 Februri 2005 dalam laga yang berakhir imbang 2-2 lawan Southampton.Mikel Arteta masuk ke lapangan menggantikan Alan Stubbs pada menit ke-59.Kini, Mikel Arteta berharap kepada David Moyes untuk membantunya lagi, "memberikan" trofi Liga Inggris dalam kariernya sebagai pelatih. Membawa West Ham mengalahkan Manchester City."Tugas saya adalah untuk West Ham, bukan untuk siapapun," kata David Moyes dalam wawancaranya jelang pekan ke-38 lawan Manchester City.Artinya, David Moyes akan mencoba mengalahkan Man City, tapi bukan karena Mikel Arteta tentunya.Bahkan, David Moyes juga mengingatkan, laga nanti bukan pula untuk Declan Rice.Gelandang Arsenal ini dibeli dari West Ham pada awal musim ini, dan Declan Rice salah satu pemain yang menjadi bintang karena David Moyes."Tidak, kami tidak melakukan laga nanti untuk Declan Rice, tapi semua orang menyukai dirinya," kata David Moyes.Peningkatan ArsenalApapun hasil yang akan terjadi pada pekan ke-38 ini, Arsenal memiliki perkembangan yang sangat positif di bawah asuhan MIkel Arteta.Pencapaian tersebut dapat dilihat dari statistik per musim Arsenal bersama sang pelatih.Pada musim pertamanya sebagai pelatih Arsenal (2019-2020) di mana dia datang pada Desember 2019 menggantikan Unai Emery, Mikel Arteta membawa The Gunners mengakhiri musim dengan hanya 56 poin.Musim berikutnya, dari 38 laga meraih 61 poin, lalu meningkat lagi menjadi 69 poin pada 2021-2022.Dan, musim lalu, Arsenal sempat memimpin dalam persaingan gelar Liga Inggris, mengakhiri musim itu dengan 84 poin dari 38 laga.Kini, ketika kompetisi belum berakir (37 laga), Arsenal telah mengoleksi 86 poin.Rapor Arsenal per Musim bersama Mikel Arteta2023-2024 (37 Laga): 27 Menang, 5 Imbang, 4 Kalah, 86 Poin2022-2023 (38 Laga): 26 Menang, 6 Imbang, 6 Kalah, 84 Poin2021-2022 (38 Laga): 22 Menang, 3 Imbang, 13 Kalah, 69 Poin2020-2021 (38 Laga): 18 Menang, 7 Imbang, 13 Kalah, 61 Poin2019-2020 (38 Laga): 14 Menang, 14 Imbang, 10 Kalah, 56 PoinLiga-liga top Eropa menuju pekan terakhir! Di Liga Inggris ada persaingan antara Man City dan Arsenal yang memperebutkan juara Liga Inggris 2023-2024, seru dan panas tentunya. Simak yuk bagaimana serunya analisis dan komentar persaingan keduanya di pekan ke-38 lewat obrolan di Stadeo dengan link di bawah ini:<div class="raw-html-embed"><iframe style="border: none;width: 100%;height: 550px;" id="stadeo" rameborder="0" frameborder="no" allowtransparency="no" allow="microphone;camera;midi;encrypted-media;" src="https://widget.stadeo.live/#/?channelID=vk538735jchjcj3kbum1tplbkv"></iframe></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/JY-g1Tl7EtE?si=Gnz4solviE3H7du8" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, butuh keajaiban di Stadion Emirates dan di Stadion Etihad di laga pekan terakhir yang menentukan gelar Liga Inggris 2023-2024.

Latest Articles - David Moyes

David Moyes Senang Pemain Everton Pukul Rekan Setim dan Dapat Kartu Merah

Pencapaian Pelatih Man United setelah Era Fergie, Jose Mourinho yang Terbaik

Mikel Arteta Butuh Keajaiban untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris Malam Ini